Puji Nur Ripha. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Cerpen - PHP


Matahari menyibak di ufuk timur, cahayanya menembus dinding sebuah bangunan tua yang kokoh berdiri di tengah kota. Banyak orang berlalu lalang di pinggir jalan, menjemput kesibukan yang tak pernah reda.
“ Bismillahirrahmanirrahmanirrahiim.. “ Bisik seorang gadis berseragam putih-abu-abu. Rambutnya tergerai indah, langkahnya melenggok sopan dan mukanya sangat besahaja. Belum lagi senyumnya yang indah dan lesung dalam  yang mnegganntung di pipinya yang merah. Benar-benar tak akan bosan memandangnya. Cara bicara... cara bicaranya yang halus, membuat siapapun tersenyum mendengarnya. Begitu sempurnanya maha karya Tuhan yang satu ini. Cantik dan elegan.
“ Peserta selanjutnya, Tiara Mahesya “ Suara itu menggema di sebuah gedung yang terbilang cukup besar, atapnya tinggi, langit-langitnya berdesain abstrak.
 Ia bangun dari kursi dan berjalan menuju sebuah panggung di depannya.
 “ Semangat de “ sapa seorang laki-laki sambil menggenggam tangannya. Gadis berambut indah itu membalas dengan senyuman manisnya.
“ Tak...tIk..tUk... “ Suara hentakkan sepatunya mengalun indah membentuk sebuah irama. Seisi gedung bersiap mendengarkan lantunan puisi dari seorang siswi bernama Tiara Mahesya itu

SAJAK PUTIH
Karya Chaeril anwar

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
........


Tepuk tangan penonton membuncah, kala sebait puisi itu selesai di bacakan oleh Tiara. Perpaduan yang indah antara, nada, mimik, ekspresi dan penempatan emosi yang tepat membuat semua penonton terpukau melihatnya. Begitu pula dengan Reza, kakak kelas Tiara yang diam-diam menjadi penggemar rahasainya. Ia tesenyum sangat senang melihat idolanya tampil di panggung yang megah itu dan menampilkan yang terbaik untuk sekolahnya.
Ya. Kali ini  Tiara di pertemukan lagi dengan sebuah event yang membuatnya harus bertemu lagi. Reza Ferdian dan Tiara Mahesya kini kembali mewakili sekolahnya dalam lomba puisi se Indonesia. Satu tahun lalu mereka bertemu di tempat itu, dan sekarang mereka di pertemukan lagi. Entahlah itu apa namanya, apakah takdir atau hanya kebetulan. Arghh... tapi secara pribadi  aku tak percaya kebetulan, mungkin mereka bertakdir untuk bertemu lagi. Reza Ferdian adalah kakak kelas Tiara, mereka berbeda satu tingkat. Saat ini Reza kelas tiga dan Tiara baru kelas dua menengah atas.  Walaupun mereka satu sekolah, tapi mereka tak mengenal satu sama lain, mereka berkenalan ketika mereka berdua dipilih menjadi duta sekolahnya dalam acara bergengsi tersebut.
“ Keren... keren... !! Youre the best !! “ Puji Reza pada adik kelasnya.
“ Haha. Kakak lebih keren !! “ Balas Tiara.
Lalu mereka berdua mengobrol dengan asyik sambil mengomentari penampilan peserta lain.
“ Emosinya kurang pas yah Tiara ? “
“ Ya, bisa jadi. Grogi kali.. “
“ Haha yang ini demam panggung ? “
“ Haha. gak boleh gitu Ka, dulu juga kakak pasti kaya gitu. Masih inget banget dulu kakak pemalu banget . hahah “
“ Itu kan dulu.... . Hahaah  
Mereka tertawa, hahaha-hihihi hingga pulangnya. Ketika mereka berjalan, tak sengaja ada sebuah motor  yang hampir menambrak Tiara, semua orang yang melllihatnya berteriak. Tiba-tiba saja, Reza langsung bereaksi, menggenggam tangan Tiara dan menariknya ke tepi.
Waww... adegannya kaya di filem-filem gitu deeehhh, so sweeet. Lalu setelah itu mereka saling diam, entah apa yang difikirin. Tapi aku bisa mendengarkan detak jantung Tiara ko alay gitu yah.. ampe dag-dig-dug kenceng banget. Jantungnya berdebar tak menentu, mau ketabrak kali ya... !! Bukan, bukan karena itu, lebih tepatnya karena... karena adegan itu. Tiba-tiba Tiara senyum gak jelas, mukanya merah-merah jambu,hidungnya mengembang. Mesti berfikir keras gue ngartiinnya.
“ Kamu gak papa ? “ Tanya Reza membuyarkan kediaman Tiara
“ Eu...eu... gak.. gak papa ko ka “ Jawab Tiara sekenanya. Duh, padahal boro-boro gak papa, jantungnya dag-dig-dug gak jelas gitu, mukanya kebakaran.
“ Kamu pulang sendiri ? “ Tanya Reza lagi
“ Iya ka “ Jawab Tiara lagi
“ Mau bareng sama kaka ? “
“ em... haah ? ...” Tiara kaget mendengar tawaran Reza. Ko kebakarannya gak berenti-berenti sih, aduuh jadi kegeeran begini, bisik Tiara dalam hati.
“ Gak usah deh ka. Tuuhhh... banyak angkot “ lanjut Tiara sambil menunjuk mobil angkot yang berlalu lalang di depannya.
“ Beneran ? udaaaahhhhh ... bareng aja deh  “ Balas Reza.
“ Eu...eu... “ Tiara tak berkata, ia kikuk. Padahal mau banget lah dianterin sama kakak kelas, tapi malunya itu looh, segede Gunung Salak.
“ Kelamaan mikir ah, nii! “ Lanjut Reza sambil menyodorkan sebuah helm
Akhirnya mereka jalan juga.  Ada rasa bangga menyelimuti hati Tiara, secara gitu... kakak kelas yang kata orang kece banget itu, sekarang nganterin dia pulang, hahay.
**
Setelah perlombaan tersebut, Tiara dan Reza jadi sering komunikasi, dari mulai hal-hal yang penting sampeee yang gak penting sama sekali, via sms, twitter, BBM dan media sosial lain. Heum, kagak bosen apa yah... dimana-mana orangnya itu-itu juga.
Tiara, lg di mana ? ngapain? , yang kaya begitulah kira-kira isi pesan mereka. udah makan belum ? dan bla-bla-bla-bla.
Kalo gak sengaja ketemu pun, Reza mendadak jadi ramah gitu. Senyum lah, nyapa lah, ngajakin ke kantin bareng lah, ke perpus bareng. Ya... bareng-bareng gitu deh.
Jalan-jalan berdua juga kayanya sering dah, dengan niat awal mau latihan puisi malah jadi nyasar ke fire wing level lima, atau ke bioskop atau pernah juga Kebun Raya. Haha. Yang jelas, mereka jadi aneh gitu deh. Di sebut temen-kedeketan, Pacar juga-belum pernah jadian. Intinya, Tiara dan Reza jadi deket banget.
**

Siang mengusir pagi, Dengan matahari yang sama, ia mengecup bumi dengan mesranya. Seperti biasa, Tiara berangkat pagi ke sekolah, ia tak ingin kesiangan. Ia berjalan melewati jajaran kelas tiga untuk sampai dikelasnya. Tiba-tiba saja ia tercengang oleh perkataan salah satu kakak kelasnya yang tengah menggosip pagi di depan kelas.
“ what ? gosip baru pemirsa.... Reza Ferdian in a relationship with Mita Siska Putri. “
“ Ettt dah, tu si Reza, kemaren bukannya jalan ama  Tiara anak kelas dua itu. Jadiannya malah ama Mita “ komen temannya yang lain.
Tiara gamang. Ia berlari menaiki anak tangga dan langsung membenamkan mukanya. Sekarang, malah hatinya yang kebakaran. Jujur aja, jauh di lubuk hatinya, ia tak percaya pada gosip-gosip itu, Tapi ia juga menyanggah dugaanya, apa hak nya untuk tak mempercayai nya. Sah-sah aja kalau gosip itu benar. Bisiknya dalam hati. Hati dan akalnya bergelut semu. Kusut, itu yang dirasakannya saat ini. Tiara sudah terlanjur jatuh hati pada Reza. Ia menagih kejelasan.
**
Tak sengaja, Tiara bertemu dengan Reza di perpustakaan. Tiara salting bertemu Reza. Ia kesal, kecewa dan apapun itu namanya. Tapi ia berpikir ulang, ia dilahirkan bukan untuk menjadi pecundang. Dengan nada yang seolah biasa saja, Tiara memberanikan diri bertanya
“ Hem, kakak-pacaran sama ka Mita ya ? “ Tanya Tiara lembut
“ Iya, menurut kamu gimana Tiara ? “ Jawab Reza dengan penuh semangat. Jawaban Reza menohak jantung Tiara, ia jadi kalng kabut mendengarnya. Kali ini bukan gosip lagi. Real.
“ Ohh iya, ka Mita cantik ko “ Balas Tiara sekenanya. Lalu tiara pamit meninggalkan reza
**
Tiara menjerit dalam hati, ia langsung membuka account blu bird nya, dan mengupdate twit baru,
“ I am screaming on a deepest of my heart, P H P lah. Cukup sekian dan terimakasih “ lalu jemarinya mengklik kotak Twit di bawahnya. Salah satu temnnya me-Retwit.                       
@Mimiaw                                                                                                                                                    @Taira.mahesya: apaan tuh P H P ? “RT:@Tiara.Mahesya: I am screaming on a deepest of my heart, P H P lah. Cukup sekian dan terimakasih “
@Tiara.Mahesya: @Mimiaw : PEMBERI HARAPAN PALSU
Klik, tiara me sign-out account nya. Ia terpejam melupakan semuanya.


Created by - Puji Nur Ripha
Bogor, 15 Agust 2013

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar