Puji Nur Ripha. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

DAKWAH RASULULLAH DI MEKKAH

DAKWAH RASULULLAH DI MEKKAH
Sesudah turun wahyu yang pertama, malaikat Jibril beberapa lama tidak turun, sehingga Rasulullah sangat menanti kedatangannya. Beliaupun selalu datang ke gua Hira’ sebagaimana kebiasaanya.
Pada suatu hari, kedengaranlah oleh beliau bunyi suara dari langit lalu diangkatkannya kepalanya ke atas, kelihatanlah oleh beliau malaikat Jibril. Melihat pemandangan itu, tubuh beliau berasa gemetar. Beliau pulang ke rumahnya dalam keadaan takut. Sesampainya di rumah, beliau terus sambil berkata kepada keluarganya “Selimutilah aku! Selimutilah aku!” Maka, diselimuti oleh mereka. Dalam keadaan semacam itu, datanglah Jibril menyampaikan firman Allah kepada beliau yang artinya :
Artinya : “Hai orang yang berselimut! Bangun dan beri ingatlah! Hendaklah engkau besarkan Tuhan-mu! Dan bersihkanlah pakaianmu! Jauhilah perbuatan dosa! Janganlah engkau memberi karena hendak mendapat balasan banyak! Hendaklah engkau sabar karena Tuhanmu!”
1.      Tahapan Dakwah Rasulullah
Setelah turun ayat di atas, Rasulullah berdakwah dengan cara menyeru keluarga dan sahabat-sahabat beliau yang paling karib. Percaya adanya Tuhan dan meninggalkan pemujaan berhala.
a.   Pada fase ini ada beberapa orang yang dapat menerima seruan Muhammad, yaitu : isteri beliau, Ali Putera paman beliau, dan Zaid sahaya beliau. Amat erat, Abu Bakar pun segera iman kepada Nabi.
Banyak orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar. Mereka terkenal dengan nama “Assabiqunal Awwalun” (orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam). Mereka ialah Usman bin ‘Affan Zuber Ibnul Awwam, Sa’ad Ibnu Abi Waqqash, Abdur Rahman Ibnu ‘Auf, Thalhah Ibnu ‘Ubaidillah, Abu’Ubaidah Ibnu Jarrah, dan Al Arqam Ibnu Abil Arqam. Rumah Al Arqam Ibnu Abil Arqam dijadikan markas seruan kepada agama baru itu.
b.   Menyeru Bani Abdul
Menyeru Bani Abdul Muthalib, ini adalah fase yang kedua. Fase ini dimulai oleh Rasulullah sesudah Allah menurunkan firman-Nya yang artinya.
Artinya : “Beri ingatlah familimu yang dekat-dekat”. (QS. Asy-Syu’ara : 214)
Nabi menyeru Bani Abdul Mutthalib. Sesudah mereka berkumpul berkatalah Nabi : “Menurut yang saya ketahui belum pernah seorang pemuda membawa sesuatu untuk kaumnya yang lebih utama dari apa yang saya bawa untuk kamu. Saya bawa untuk kamu segala kebaikan dunia dan akhirat.
Perkataan Nabi ini disambut dengan baik dan dibenarkan oleh sebagian mereka, tetapi sebagian lagi mendustakannya. Abu Lahab paman Nabi sendiri sangat mendustakan : demikian juga istri Abu Lahab itu.
Abu lahab berkata : “Celakalah engkau! Apa untuk inikah kami engkau panggil?”. Berkaitan dengan perilaku Abu Lahab ini Allah berfirman :
Artinya : Binasalah hendaknya kedua tangan Abu Lahab, dan binasalah Abu Lahab itu. Hartanya dan apa yang telah diusahakannya tidaklah membei faedah kepadanya. Dia akan dimasukkan ke dalam neraka yang bergejolak, begitu juga isterinya, pemikul kayu bakar itu. pada leher isterinya tali dari serat-serat.” (QS. Al-Lahab : 1-5)
2.      Kaum Quraisy Mulai Menentang Rasulullah
Seruan Rasulullah saw telah diketahui oleh kaum Quraisy, akan tetapi dengan cara rahasia ini mereka tidak mempedulikan dampak yang akan terjadi, mereka tidak mengira bahwa dakwah Rasul terhadap Islam akan sangat pesat dan dapat diterima oleh masyarakat. Kemudian setelah Rasul mulai berdakwah secara terang-terangan, kaum Quraisy mulai menyatakan tantangannya dan berkonfrontasi terhadap agama Islam yang baru didakwahkan oleh Rasulullah saw. Kaum Quraisy berusaha menghentikan tindakan Rasulullah dengan cara apapun.
3.      Faktor – Faktor yang Mendorong Kaum Quraisy Menentang Seruan Islam
Sebab-sebab yang mendorong kaum Quraisy menentang agama Islam dan kaum Muslimin, yaitu sebagai berikut :
a. Persaingan berebut kekuasaan
Kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan, atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka mengira bahwa tunduk kepada agama Muhammad adalah berarti tunduk kepada kekuasaan Bani Abdul Mutthalib.
Bagi kaum Quraisy untuk menyerahkan pimpinan kepada Muhammad, karena menurut mereka berarti suku-suku bangsa Arab akan kehilangan kekuasaan dan pengaruh dalam masyarakat.
b. Persamaan antara hak bangsawan dan hamba sahaya
Bangsa Arab hidup berkasta-kasta. Tiap-tiap manusia digolongkan kepada kasta yang tidak boleh dilampauinya. Tetapi, seruan memberikan hak sama kepada manusia. Hak sama ini adalah suatu dasar yang penting dalam agama Islam. Hamba sahaya itu dipandang lebih mulia dari tuannya apabila lebih bertakwa dari tuannya itu.
c. Takut dibangkitkan kembali
Agama islam mengajarkan bahwa pada hari kiamat manusia akan bangkit dari kuburnya, dan semua perbuatan manusia akan dihisab. Oleh yang berbuat baik, kebaikannya itu akan dibalas sebagaimana orang yang berdosa akan disiksa, karena kejahatan-kejahatan dan dosa-dosanya.
Manusia diharapkan kembali dalam keadaan tiada mempunyai kekuasaan dan pengaruh. Kemudian diadakan perhitungan terhadap segala perbuatannya dengan adil, hemat, dan cermat.
Gambaran inilah yang mendorong mereka menolak agama baru itu yang menyebabkan mereka tidak mau mengikuti dan menganutnya. Gambaran ini adalah gambaran keadilan yang tidak diinginkan oleh tiap-tiap penganiaya. Gambaran pertanggungan jawab yang amat ditakuti oleh orang-orang yang berdosa.
e. Patung sebagai komoditi perdagangan
Orang Arab zaman dahulu, ialah memahat patung yang menggambarkan al Lata, al ‘Uzza, Manat, dan Hubal. Patung-patung itu mereka jual kepada jamaah-jamaah haji. Agama Islam melarang menyembah, memahat, dan menjual patung. Saudagar-saudagar patung memandang agama Islam sebagai penghalang rezeki, dan akan menyebabkan perniagaan mereka mati dan lenyap.
Penjaga-penjaga Kabah pun merasa pula bahwa mereka akan kehilangan kekayaan dan pengaruh, dahulu mereka peroleh karena mengabdi kepada patung-patung, dan melayani orang-orang yang datang ke Mekkah untuk mengunjungi patung-patung itu.
4.      Kaum Muslim Hijrah untuk Mencari Suaka ke Negeri Habsy
Keadaan kaum Muslimin yang disiksa oleh kaum Quraisy amat menyedihkan sekali. Supaya mereka terhindar dari siksaan kaum Quraisy.
Rasulullah tidak memerintahkan kepada mereka untuk mencari suaka ke negeri Yaman, karena negeri Yaman dibawah kekuasaan bangsa Persia dan orang Persia tidak menganut agama ketuhanan dan juga tidak menghormati agama ketuhanan. Buktinya Kaisar Persia mengirim utusan kepada gubernur Yaman agar menangkap utusan Rasulullah untuk dideportasi ke Yaman.
Kaum muslimin akan berhijrah untuk mencari suaka ke negeri Habsyi! Karena Rasulul mengetahui bahwa raja Habsyi seorang yang adil. Tidak pernah ada orang teraniaya di sana. Nabi akan mengirim pengikut-pengikutnya ke negeri Habsyi untuk mencari suaka.
Peristiwa ini terjadi pada tahun kelima sesudah Nabi diutus menjadi Rasul. Rombongan pertaa yang berangkat ke negeri Habsyi terdiri atas 10 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Diantaranya Usman bin ‘Affan beserta isteri beliau Rukayah puteri Nabi, Zubair Ibnu ‘Awwam, Abdurrahman Ibnu ‘Auf, dan Ja’far Ibnu Abi Thalib.
Kaum muslimin dapat diterima dengan baik dan mendapat penghormatan yang besar dari Najasi (Negus) raja Habsyi, sehingga tatkala kaum Quraisy meminta kepada raja Najasi agar kaum muslimin yang mencari suaka di negerinya untuk dideportasi lagi ke Makkah. Permohonan itu ditolak oleh raja Najasi dan kaum muslimin yang meminta suaka diperbolehkan tinggal dan menetap di negara Habsyi dengan aman.

5.      Memusuhi Rasulullah saw
Hijrah kaum muslimin ke Habsyi menggoncangkan kaum Quraisy. Mereka berkeyakinan dengan hijrah itu, kaum muslimin akan bertebaran ke segenap penjuru. Dan dimana mereka berada tentu mereka akan menyeru agama Islam. Dengan demikian, peribadatan kepada Allah yang akan menang, dan dapat mengalahkan peribadatan patung-patung. Mereka merubah perhatian untuk membangun gerakan, yaitu mereka mencoba menindasnya, atau membujuk Rasulullah agar menghentikan seruan agama baru itu. Untuk membujuk Nabi, mereka menjanjikan memberi Nabi harta benda yang banyak. Tetapi anjuran itu disambut oleh Nabi dengan tolakan tegas. Nabi menyatakan :
“Demi Allah, andai kata mereka meletakkan matahari di kananku dan bulan di kiriku, aku tidak akan berhenti menyeru kepada agama Allah, hingga agama itu menang atau aku binasa karenanya.”
Muhammad mendapat perlindungan dari keluarganya, terutama dari paman beliau Abu Thalib, tetapi beliau tidak luput juga dari berbagai macam penganiayaan dan siksaan. Hanya isteri beliau Khadijahlah yang senantiasa menjadi penawar hati yang dapat meringankan penderitaan-penderitaan beliau. Beliau diterima isterinya dengan baik, bila beliau datang ke rumah berhati masygul (sibuk). Beliau dibujuk dan dihibur hingga kegiatan dan ketabahan hati beliau pulih kembali.

6.      Hamzah dan Umar Ibnu Khattab Masuk Islam
Waktu Rasulullah sedang giat bertablig untuk menyeru kepada agama Islam, di samping tindakan kaum Quraisy yang sangat menentang dakwah Rasulullah, dua orang pahlawan Quraisy masuk Islam : yaitu Hamzah Ibnu Mutthalib dan Umar Ibnu Khatthab. Kedua orang ini terkenal kuat dan cerdas.
Kaum Quraisy berkeyakinan bahwa membiarkan Muhammad menyeru agamanya akan memberi kemenangan kepada agama itu. Lebih-lebih agama Islam telah mulai menarik perhatian orang-orang yang terkenal kuat seperti Hamzah dan Umar. Karena kaum Quraisy mulai mengambil langkah baru yang lebih berani untuk memukul Muhammad itu tidak akan membangkitkan amarah Bani Abdul Mutthalib, maka berkali-kali mereka datang kepada Abu Thalib, memohonkan agar dilarangnya Muhammad mencela agama dan menghina dewa-dewa mereka.
Mereka mengultimatum Abu Thalib dengan mangatakan, “Hai Abu Thalib, kamu adalah seorang tua yang kami muliakan dan kami hargai. Kami telah berkali-kali meminta kepadamu agar kamu melarang anak saudaramu itu, namun kamu tidak juga melarangnya.
Akan tetapi ancaman itu tidak ada hasilnya, oleh sebab itu mereka berusaha dengan cara lain yaitu mereka menawari Abu Thalib supaya menerima ‘Imarah Ibnul Wali Ibnul Mugirah untuk diasuh dan dipeliharanya, dan mereka mengambil Muhammad untuk dibunuh.
Permintaan ini ditolak oleh Abu Thalib, sambil melecehkan pikiran mereka. Kata Abu Thalib : “Alangkah janggalnya tawaranmu itu. Kamu berikan anakmu kepadaku untuk kuasuh dan kuberi makan, sedangkan anakku kuberikan kepadamu untuk kamu bunuh.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar