Penyebab Sleep Paralysis
Sebelum menjelaskan apa itu sleep paralysis, akan kami
jelaskan 4 tahapan dalam tidur. Tidur tidak sekedar menutup mata, ada tingkat
berlapis untuk memiliki kualitas tidur yang baik. Semua orang dalam kondisi
normal akan melewati tahap ini:
Kondisi saat masih
setengah sadar.
Kondisi mulai tertidur dalam.
Kondisi tidur yang lebih dalam.
Rapid eye movement
(REM) dalam kondisi ini, mimpi terjadi.
Semua tahapan itu
harus dilalui berurutan, sehingga ada koordinasi yang bagus antara kesadaran
dan gerakan anggota tubuh.
Dalam kasus tindihan atau sleep paralysis, seseorang yang
tidur dengan kondisi tubuh lelah membuat otak tidak merespon tidur dalam urutan
yang benar. Biasanya dari tidur setengah sadar langsung menuju REM. Akibatnya,
saat terbangun, pikiran sudah sadar, tetapi tubuh masih dalam kondisi tidur.
Hal itu membuat tubuh terasa seolah lumpuh tidak bisa digerakkan.
Sleep paralysis biasanya terjadi pada orang yang sedang
dalam kondisi sangat capek, stres, banyak pikiran, punya lingkungan kerja buruk
dan sebagainya. Tubuh yang setengah sadar saat mengalami sleep paralysis sering
menimbulkan bayangan atau halusinasi makhluk menyeramkan, sehingga sleep
paralysis sering dianggap sebagai kejadian mistis.
Cara Mengatasi Tindihan Atau Sleep Paralysis
Setiap orang bisa mengalami sleep paralysis, jika ini sampai
terjadi pada Anda, ingatlah dua poin di bawah ini:
Jangan panik. Saat
Anda panik, Anda akan semakin sulit bernapas dan bergerak. Tarik napas panjang
dan berdoa, karena semua akan baik baik saja.
Setelah tenang,
walaupun tubuh dalam kondisi tidak bisa digerakkan, Anda masih bisa
menggerakkan jempol kaki. Gerakkan jempol kaki perlahan, maka sedikit demi
sedikit, tubuh Anda bisa kembali digerakkan.
Sebisa mungkin
hindari posisi tidur terlentang, karena korban sleep paralysis biasanya dalam
posisi terlentang. Pilih posisi tidur menghadap ke samping
0 komentar:
Posting Komentar