Puji Nur Ripha. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Manfaat dan Bahaya Isotop Radioaktif dalam Kehidupan

Manfaat dan Bahaya Isotop Radioaktif dalam Kehidupan

A.   KEGUNAAN ISOTOP RADIOAKTIF

Berdasarkan sifat – sifat yang dimilikinya, unsur radioaktif dapat memberikan manfaat dalam berbagai bidang, selain dampak negatif yang ditimbulkan akibat panggunaan unsur radioaktif tersebut.
Apa kegunaan dan bahaya unsur radioaktif ? Unsur radioaktif secara umum dapat digolongkan menjadi radioaktif alami dan radioaktif buatan. Unsur radioaktif alami terdapat di alam dan dalam tubuh mahluk hidup, sedangkan unsur radioaktif buatan di peroleh dengan cara reaksi inti.penggunaan radioaktif bergantung pada kebijaksanaan ummat manusia karena radioaktif dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan, atau sebaliknya dapat digunakan untuk membuat kehancurannya.

a.penggunaan isotop radioaktif dalam bidang kesehatan.
Dalam bidang kesehatan, isotop radioaktif dapat di gunakan sebagai perunut ( tracer ) untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu, radiasi dari isotop radioaktif tertentu juga dapat digunakan untuk membunuh sel – sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan sel kanker tersebut.
Berikut iniadalah contoh beberapa isotop radioaktif yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan.
1) Iodium – 131 (1 – 131 ) 1 – 131 digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok dan untuk mendeteksi jaringan kanker pada otak.
2) Kobalt – 60 ( Co – 60 ) Pemancaran sinar gamma Co – 60 digunaka untuk membunuh sel – sel kanker. Co – 60 juga dapat digunakan untuk pangobatan penyakit leukimia.
3) Teknetium – 99 ( Tc – 99 ) Tc – 99 digunakan untuk membunuh sel sel kanker.
4) Talium – 201 ( Tl – 201 ) Tl – 201 digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung dan pembuluh darah.
5) As – 74 As – 74 digunakan untuk mendeteksi letak kanker otak 6) Besi – 59 ( Fe – 59 ) Fe – 59 digunakan untuk menpelajari proses pembentukan sel darah merah
7) Fosforus – 32 ( P – 32 ) P – 32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycyhemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan. Di dalam penggunaannya isotop P – 32 disuntikkan kedalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang. Sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat – alat yang kedokteran yang sudah dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum dikemas alat suntik sudah disterilkan, tetapi pada proses pengemasan masih mungkin terjadi kontaminasi sehingga setelah alat suntik tersebutdikemas dan ditutup rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma.




b. penggunaan isotop radioaktif pada industri pengawetan makanan.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan pada pengawetan makanan melalui dua cara
1) Membasmi mikroorganisme, misalnya, pada pengawetan rempah – rempah, seperti merica, ketumbar, dan kemiri.
2) Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembangbiak dengan pembentukan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe dan kungit

c. Penggunaan isotop radioaktif untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah
Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa – pipa yang ditanam di dalam tanah, biasanya digunakan isotop radioaktif Na – 24 dalam bentuk garam NaCl atau Na2CO3. Radio isotop Na – 24 inti dapat memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat pencaca radio aktif geiger cunter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam yang mengandung radio isotop Na – 24 dilarutkan kedalam air kemudian, permukaan tanah di atas pipa air diperiksa dengan geiger counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan adanya kebocoran. Radio isotop juga dapat digunakan untuk menguji kebocoran sambungan logam pada pembutan rangka pesawat terbang.

d. Penggunaan isotop radioaktif dalam bidang pertanian
Untuk mendorong kemajuan di bidang pertanian di perlukan teknik pemupukan yang baik, pemberantasan hama tanaman yang tepat, dan penggunaan bibit unggul. Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat digunakan radioisotop Nitrogen – 15 ( N – 15 ). Pupuk yang mengandung N – 15 di pantau dengan alat pancaca jika pancaca tidak mendeteksi lagi adanya radiasi, berarti pupuk sepenuhnya sudah di serap oleh tanaman. Pada saat itulah pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan. dari upuya ini akan diketahui janka waktu pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman. Radio isotop juga dapat digunakan dalam upaya pemberantasan hama. Radioisotop dapat meradiasi sel – sel kelamin hama jantan sehingga menjadi mandul. Selanjutnya, hama – hama jantan yang mandul ini di lepas kembali sehingga hama betina tidak akan dapat berkembang biak
Kegunaan lain radioisotop dalam bidang pertanian adalah untuk pembuatan bibit unggul. Radioisotop ini digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada tanaman dari proses mutasi ini diharapkan dapat dperoleh tanaman dengan sifat – sifat yang menguntungkan misalnya tanaman padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas lebih banyak. Selain itu, radioisotop juga dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk – produk pertanian.

e. Penggunaan isotop radioaktif dalam bidang hidrologi
Dalam bidang hidrologi, radioisotop digunakan untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur. Isotop radioaktif ini dapat digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya, isotop radioaktif natrium – 24 (Na – 24 ) digunakan untuk membentuk garam NaCl. Dalam penggunaannya, garam ini dilarutkan dalam air atau lumpur yang di teliti debitnya. Pada tempat atau jarak tertentu, intensitas radiasi diperiksa sehingga waktu yang di perlukan untuk mencapai jarak tersebut dapat diketahui.

f. Penggunaan isotop radioaktif dalam bidang biologi
Dalam bidang biologi isotop radioaktif dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis. Isotop radioaktif ini berupa karbon – 14 ( C – 14 ) atau oksigen – 18 ( O – 18 ). Keduanya dapat digunakan untuk mengetahui asal – asul atom oksigen ( dari CO2 atau dari H2O ) yang akan membentuk senyawa glukosa atau oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis. 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2 Kegunaan lain isotop radioaktif dalam bidang biologi sebagai berikut.
1) Mempelajari proses penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang tumbuhan.
2) Mempelajari pengaruh unsur – unsur hara selain unsur – unsur N, P, dan K terhadap perkembangan tumbuhan.
3) Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapat bibit unggul

g. Penggunaan isotop radioaktif dalam bidang kimia
Dalam bidang kimia, isotop radioaktif dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi kimia, misalnya isotop radioaktif oksigen – 18 ( O – 18 ) digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi esterifikasi. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pada reaksi esterifikasi. Atom O yang membentuk senyawa H2O berasal dari karbohidrat. Adapun, atom O yang membentuk senyawa ester berasal dari alkohol.

h. Penggunaan isotop radioaktif untuk pembangkit tenaga listrik
Reaksi inti menghasilkan energi yang sangat besar. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN ), energi ini digunakan untuk memanaskan air sehingga terbentuk uap. Kemudian, uap ini digunakan untuk menggerakkan turbin. Pergerakan turbin merupakan energi mekanik yang dapat memberi kemampuan generator untuk mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi listrik. Pada PLTN, reaksi inti berlangsung terkendali di dalam suatu reaktor nuklir.

 i. Penggunaan isotop radioaktif untuk penanggalan Karbon
Penanggalan karbon merupakan fungsi isotop radioaktif untuk menentukan umur suatu senyawa organik, misalnya untuk menentukan unsur fosil. Isotop radioisotop yang digunakan adalah karbon – 14 ( C – 14 ). Bahaya Zat Radioaktif Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi. yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J. Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang. Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau hilang, Terjadi diare, Badan panas atau demam, Berat badan turun, Kanker darah atau leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.
Description: http://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gif


 Puji Nur Ripha

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar