LIMBAH
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga).
Karakteristik limbah :
1.
Berukuran mikro
2.
Dinamis
3.
Berdampak luas (penyebarannya)
4.
Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Macam-macam limbah :
1. Limbah rumah
tangga
2. Limbah Pasar
3. Limbah rumah makan
4. Limbah pabrik
5. Limbah perkantoran
6. Limbah Sekolah
7. Limbah pertanian
8. Limbah Hotel
9. Limbah rumah sakit
Berdasarkan jenisnya
1. Limbah Organik
2. Limbah anorganik
3. Limbah kaca/kayu
Berdasarkan bentuknya
1. Limbah cair
2. Limbah padat.
3. Limbah gas
Berdasarakan kemanannya
1. Limbah berbahaya dan beracun (B-3)
2. Limbah tak berbahaya
Berdasarkan sumbernya
1. Limbah alami
2. Limbah buatan manusia
2. Limbah Pasar
3. Limbah rumah makan
4. Limbah pabrik
5. Limbah perkantoran
6. Limbah Sekolah
7. Limbah pertanian
8. Limbah Hotel
9. Limbah rumah sakit
Berdasarkan jenisnya
1. Limbah Organik
2. Limbah anorganik
3. Limbah kaca/kayu
Berdasarkan bentuknya
1. Limbah cair
2. Limbah padat.
3. Limbah gas
Berdasarakan kemanannya
1. Limbah berbahaya dan beracun (B-3)
2. Limbah tak berbahaya
Berdasarkan sumbernya
1. Limbah alami
2. Limbah buatan manusia
Pengolahan Limbah
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah
adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan
limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah.
Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1.
pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2.
pengolahan menurut karakteristik limbah
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan
(hujan), maka suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan
sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa
layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus
disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah,
seperti jambanmisalnya.
1.
Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung
ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribdi tidak ada, maka
masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.
2.
Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan
pengumpulan sampah.. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat
pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya.
3.
Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan
menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan
mengalirkannya ke badan air penerima
4.
Penyediaan air bersih dalamsebuahpemukiman perlu tersedia secara
berkelanjutan dalam jumlah yang cukup.
Limbah sangat mempengaruhi keadaan lingkungan. Di dalam sebuah lingkungan ada yang dinamakan Daya Lenting, yaitu kemampuan
lingkungan untuk pulih kembali atau kembali ke keadaan seimbang jika mengalami
perubahan atau gangguan. Itu artinya, lingkungan bisa rusak jika perubahan nya
melebihi daya lenting. Kegiatan manusia mengubah lingkungan dilakukan karena adanya kebutuhan
hidup. Kebutuhan ini akan menjadi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya
jumlah penduduk. Yang
pada akhirnya berdampak pada pencemaran lingkungan.
Dampak pencemaran lingkungan, ada yang bersifat makro dan ada pula yang
mikro.. Dampak pencemaran juga harus
dilihat dari jenis parameter pencemaran konsentrasinya dengan limbah. Satu
limbah mempunyai parameter tunggal dengan konsentras yang melewati ambang
batas. Secara umum, pencemaran di
bedakan menjadi pencemaran udara, tanah, air dan suara
Contoh pencemaran udara :
1.
Karbon
dioksida ( CO2 )
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil ( batu bara,
minyak, gas )
2.
Karbon
monoksida ( CO )
Gas tak berbau, tak berasa dan tak stabil . Misalnya,
pembuangan gas kendaraan bermotor yang gas pembakarannya tak sempurna.
3.
Sulfur
dioksida ( SO2 )
Sulfur dilepaskan keudara ketika terjadi pembakaran bahan
bakar fosil dan pelelehan biji logam.
4.
Hujan
Asam
Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan
serta pembangkit listrik tenaga disel dan batubara.
5.
Penipisan
lapisan ozon ( O3 )
Gas CFC [ Chloro flour carbon ] yang berasal dari produk
aerosol, mesin pendingin dan proses pembuatan plastik. Jika sampai kelapisn
atmosfer akan berikatan dengan ozon. CFC yang berikatan dengan ozon menyebabkan
terurainya melekul ozon sehingga terjadi kerusakan lapisan ozon berupa
penipisan.
Contoh pencemaran tanah dan air :
a.
Rumah
tangga
Air detergen, sampah-sampah rumah
tangga yang dibuang keselokan.
b.
Pertanian
Penggunaan pestisida yang
berlebihan
c.
Pertambangan
Kilang minyak dilepas pantai,
atau kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak.
Contoh pencemaran suara :
Bila
intensitas bunyi melebihi 50 desibel ( db ), contohnya suara mesin industri, motor
dll.
Contoh pencemaran yang dampaknya makro
Efek rumah kaca ( green house effect )
Efek rumah kaca merupakan gejala
peningkatan suhu dipemukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2
(karbon dioksida) di atmosfer. Gejala ini disebut efek rumah kaca karena
diumpamakan dengan fenomena yang terjadi di dalam rumah kaca.
Pada rumah kaca, sinar matahari dapat
dengan mudah masuk ke dalamnya. Sebagian sinar matahari tersebut digunakan oleh
tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke arah kaca.
Sinar yang dipantulkan ini tidak dapat
keluar dari rumah kaca dan mengalami pemantulan berulang-ulang. Energi yang
dihasilkan meningkatkan suhu rumah kaca sehingga rumah kaca menjadi panas.
Di bumi, radiasi panas yang berasal dari
matahari ke bumi diumpamakan seperti menembus dinding kaca rumah kaca. Radiasi
panas tersebut tidak diserap seluruhnya oleh bumi. Sebagian radiasi dipantulkan
oleh benda-benda yang berada di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas
yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa merupakan radiasi infra merah.
Sebagian radiasi infra merah tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas
(disebut: gas rumah kaca). Gas penyerap panas yang paling penting di atmosfer
adalah H2O dan CO2. Seperti kaca dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak dapat
menyerap seluruh radiasi infra merah sehingga sebagian radiasi tersebut
dipantulkan kembali ke bumi. Keadaan inilah yang menyebabkan suhu di permukaan
bumi meningkat atau yang disebut dengan pemanasan global (global warning).
Kenaikan suhu menyebabkan mencairnya
gunung es di kutub utara dan selatan. Kondisi ini mengakibatkan naiknya
permukaan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut
akan tenggelam, sedangkan daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah
kaca menimbulkan perubahan iklim, misalnya suhu bumi meningkat rata-rata 3°C
sampai 4°C pada abad ke-21, kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai
tempat dapat mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan,
perikanan, dan kehidupan manusia.
Puji Nur Ripha
0 komentar:
Posting Komentar