Puji Nur Ripha. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

LIMBAH

LIMBAH

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).
Karakteristik limbah :
1.      Berukuran mikro
2.      Dinamis
3.      Berdampak luas (penyebarannya)
4.      Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Macam-macam limbah :
1.             Limbah rumah tangga
2.             Limbah Pasar
3.             Limbah rumah makan
4.             Limbah pabrik
5.             Limbah perkantoran
6.             Limbah Sekolah
7.             Limbah pertanian
8.             Limbah Hotel
9.             Limbah rumah sakit

Berdasarkan jenisnya
1.             Limbah Organik
2.             Limbah anorganik
3.             Limbah kaca/kayu

Berdasarkan bentuknya
1.             Limbah cair
2.             Limbah padat.
3.             Limbah gas

Berdasarakan kemanannya
1
.             Limbah berbahaya dan beracun (B-3)
2.             Limbah tak berbahaya
Berdasarkan sumbernya
1.             Limbah alami
2.             Limbah buatan manusia


Pengolahan Limbah
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1.      pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2.      pengolahan menurut karakteristik limbah
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jambanmisalnya.
1.   Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribdi tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.
2.   Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan sampah.. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya.
3.   Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima



4.   Penyediaan air bersih dalamsebuahpemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup.

Limbah sangat mempengaruhi keadaan lingkungan. Di dalam sebuah lingkungan ada yang dinamakan Daya Lenting, yaitu kemampuan lingkungan untuk pulih kembali atau kembali ke keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan. Itu artinya, lingkungan bisa rusak jika perubahan nya melebihi daya lenting. Kegiatan manusia mengubah lingkungan dilakukan karena adanya kebutuhan hidup. Kebutuhan ini akan menjadi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Yang pada akhirnya berdampak pada pencemaran lingkungan.
Dampak pencemaran lingkungan, ada yang bersifat makro dan ada pula yang mikro..  Dampak pencemaran juga harus dilihat dari jenis parameter pencemaran konsentrasinya dengan limbah. Satu limbah mempunyai parameter tunggal dengan konsentras yang melewati ambang batas. Secara umum, pencemaran di bedakan menjadi pencemaran udara, tanah, air dan suara
Contoh pencemaran udara :
1.       Karbon dioksida ( CO2 )
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil ( batu bara, minyak, gas )
2.       Karbon monoksida ( CO )
Gas tak berbau, tak berasa dan tak stabil . Misalnya, pembuangan gas kendaraan bermotor yang gas pembakarannya tak sempurna.






3.       Sulfur dioksida ( SO2 )
Sulfur dilepaskan keudara ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil dan pelelehan biji logam.
4.       Hujan Asam
Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit listrik tenaga disel dan batubara.
5.       Penipisan lapisan ozon ( O3 )
Gas CFC [ Chloro flour carbon ] yang berasal dari produk aerosol, mesin pendingin dan proses pembuatan plastik. Jika sampai kelapisn atmosfer akan berikatan dengan ozon. CFC yang berikatan dengan ozon menyebabkan terurainya melekul ozon sehingga terjadi kerusakan lapisan ozon berupa penipisan.
Contoh pencemaran tanah dan air :
a.       Rumah tangga
Air detergen, sampah-sampah rumah tangga yang dibuang keselokan.
b.      Pertanian
Penggunaan pestisida yang berlebihan
c.       Pertambangan
Kilang minyak dilepas pantai, atau kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak.
Contoh pencemaran suara :
Bila intensitas bunyi melebihi 50 desibel ( db ), contohnya suara mesin industri, motor dll.






Contoh pencemaran yang dampaknya makro
Efek rumah kaca ( green house effect )
Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu dipemukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer. Gejala ini disebut efek rumah kaca karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi di dalam rumah kaca.
Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk ke dalamnya. Sebagian sinar matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke arah kaca.
Sinar yang dipantulkan ini tidak dapat keluar dari rumah kaca dan mengalami pemantulan berulang-ulang. Energi yang dihasilkan meningkatkan suhu rumah kaca sehingga rumah kaca menjadi panas.
Di bumi, radiasi panas yang berasal dari matahari ke bumi diumpamakan seperti menembus dinding kaca rumah kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap seluruhnya oleh bumi. Sebagian radiasi dipantulkan oleh benda-benda yang berada di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa merupakan radiasi infra merah. Sebagian radiasi infra merah tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas (disebut: gas rumah kaca). Gas penyerap panas yang paling penting di atmosfer adalah H2O dan CO2. Seperti kaca dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak dapat menyerap seluruh radiasi infra merah sehingga sebagian radiasi tersebut dipantulkan kembali ke bumi. Keadaan inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat atau yang disebut dengan pemanasan global (global warning).
Kenaikan suhu menyebabkan mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Kondisi ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam, sedangkan daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca menimbulkan perubahan iklim, misalnya suhu bumi meningkat rata-rata 3°C sampai 4°C pada abad ke-21, kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai tempat dapat mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan kehidupan manusia.



Puji Nur Ripha

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar