Puji Nur Ripha. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Makna hidup


HIDUP. Begitu sulit menafsirkan kata itu. Sulit untuk di terjemahkan ataupun di interpretasikan. Aku menemukan nya dikala aku  berjalan  di tengah angan, memutar sandiwara ke hulu muara, Tak tentu arah tujuan, ya. Aku menemukannya dikala aku menutup mata, menyusuri jalan kegelapan di tengah lautan yang sepi. Aku bertemu dengannya. Di situlah, di tempat itulah pertemuanku.
           HIDUP.  Dia bersembunyi di balik batu karangyang mengembang, menghampiriku, menyapaku, menggenggam tanganku. Dia tersenyum lalu menghilang. Kemana lagi aku mencari, aku sendiri lagi. Ku cari lagi, di datang lagi tapi dia menangis. Matanya sayu, kepalanya tertunduk lemas. Dia tak menyapaku, tak senyum padaku.
          HIDUP. Aku bertemu lagi dengannya, aku menyapanya, menggenggam tangannya. Mengajaknya menari di atas kanvas nya. Aku tersenyum melihat dia tersenyum. Dia menari dengan indah di atas kain sutra bealaskan embun pagi. Menyulam samudra berhiaskan permata indah yang bersinar menyilaukan mata yang memandangnya.
          HIDUP. Lalu dia berdiri tersenyum menggenggamku. Kita berjalan kembali berdua di atas jalan penuh bunga merona menyebar kesegala arah. Kita tersenyum indah diatas perahu emas yang berlayar dengan santainya.
Created Puji Nur Ripha
Bogor 2013

          

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar